Web Hosting

Selasa, 10 Juni 2008

SUATU PELAJARAN HIDUP

Mike adalah seseorang yang patut untuk dikagumi. Ia selalu ceria, selalu memiliki ucapan yang positif. Apabila seseorang menanyakan kabarnya, ia akan menjawab. “Kalau keadaanku lebih baik dari sekarang, maka aku pasti saudara kembarnya.”

Ia adalah seorang pemberi motivasi alami. Apabila ada orang yang mengalami kesusahan, Mike selalu ada disana untuk memberitahu cara melihat sisi positif dari situasi yang dialaminya.

Melihat sikapnya ini, aku jadi penasaran. Suatu hari aku mendatanginya dan bertanya, ”Aku tidak mengerti, kau tidak mungkin dapat bersikap positif setiap saat! Bagaimana caramu melakukannya?”

”Setiap bangun pagi, aku berkata kepada diriku sendiri; kau hanya punya dua pilihan hari ini; kau memilih untuk bersikap gembira atau bersedih hati, lalu aku memilih untuk bersikap gembira. Setiap kali sesuatu yang buruk terjadi, aku dihadapkan pada dua pilihan; menjadi korban atau menjadi orang yang mengambil pelajaran dari peristiwa itu. Setiap kali orang datang kepadaku mengadu, aku bisa memilih untuk menerima pengaduannya atau aku dapat menunjukkan sisi positf kehidupan, lalu aku pilih yang positif,” jawab Mike.

”Ya, tapi itu bukan sesuatu yang mudah untuk dilakukan,” protesku.

”Memang demikian. Hidup penuh dengan pilihan-pilihan. Kau punya pilihan untuk bereaksi terhadap situasi yang kau hadapi. Kau juga bisa memilih bagaimana orang akan mempengaruhi keadaan hatimu. Pendek kata, bagaimana kau menjalani hidupmu, itu tergantung pada pilihanmu.”

Kurenungkan ucapan Mike. Tak lama setelah itu aku keluar dari tempatku bekerja dan memulai usahaku sendiri. Kami tidak pernah bertemu lagi setelah itu, tapi aku sering mengingatnya ketika aku harus mengambil suatu keputusan dalam hidup ini. Beberapa tahun kemudian, aku mendengar bahwa Mike mengalami kecelakaan parah. Ia jatuh dari menara yang tingginya kurang lebih 60 kaki. Setelah dioperasi selama 18 jam, dan dirawat secara intensif selama berminggu-minggu, Mike akhirnya diperbolehkan pulang ke rumahnya dengan beberapa pen di punggungnya.

Aku menemui Mike setelah kurang lebih 6 bulan sejak kecelakaan itu. Aku bertanya kepadanya, ”Bagaimana keadaanmu?”

”Kalau keadaanku lebih baik dari sekarang, pasti aku saudara kembarnya,” jawabnya sambil tersenyum lebar.

Lalu kutanya dia tentang apa yang terlintas di pikirannya ketika kecelakaan itu terjadi.

”Yang terlintas dalam pikiranku pertama kali adalah keadaan calon cucu yang masih dalam kandungan anak perempuanku,” kata Mike. ”Lalu ketika masih terbujur di tanah, aku ingat bahwa aku punya dua pilihan: mati atau hidup. Lalu aku memilih untuk terus hidup.”

”Tidakkah kau merasa takut? Apakah kau kehilangan kesadaranmu?”

”Para dokter menanganiku dengan baik,” Mike melanjutkan. ”Mereka terus menerus meyakinkanku bahwa keadaanku akan membaik. Mereka menempatkanku dalam ruangan UGD. Setelah memperhatikan ekspresi di muka para dokter dan perawat, aku menjadi benar-benar takut. Dalam pandangan matanya dapat kubaca: ’dia akan mati’. Lalu aku sadar bahwa aku harus berbuat sesuatu.”

”Apa yang kau lakukan?”

Seorang perawat bertanya kepadaku apakah aku alergi terhadap sesuatu. Kujawab, ’Ya’. Para dokter dan perawat tampak sangat tegang menunggu jawabanku. Aku menarik napas panjang lalu kukatakan, ’Gravitasi!’ Sementara mereka semua tertawa, aku berkata kepada mereka, ’Aku memilih untuk hidup. Lakukan operasimu dengan keyakinan bahwa aku akan hidup.’”

Mike hidup berkat keahlian para dokter yang menanganinya, dan juga berkat sikapnya yang mengagumkan. Aku belajar darinya bahwa setiap hari kita memiliki pilihan untuk hidup. Sikap hidup adalah segalanya. Dunia tidak akan pernah berubah, sikap kitalah yang akan mengubah dunia. Karena itu jangan risaukan hari esok, karena esok akan merisaukan dirinya sendiri. Ketahuilah, hari ini adalah hari esok yang kau risaukan kemarin.

By Author Unknown

http://about-your-love.blogspot.com/

http://dinatips.blogspot.com (tips-tips cantik dr saya)

http://dianlove.blogspot.com (Forex Trading)

1 komentar:

trilateral mengatakan...

Sebelumnya saya mengucapkan terima kasih atas komentarnya di "percakapan burung gagak dan kakak tua", benar mbak Dian...hidup adalah pilihan. Hal ini membuktikan dalam fisika kuantum, kesadaran menciptakan realitas dimana teori realitas yang dibentuk oleh para pengamat yang berkaitan dengan bagaimana partikel dan gelombang diukur, menunjukkan bahwa niat dan kesadaran adalah kekuatan yang sangat nyata. “Kesadaran selalu merupakan sebuah pilihan dan pilihan itu membawa kesadaran Anda untuk fokus melihat dan mengutamakan apa yang sungguh-sungguh penting, yang sungguh-sungguh menghormati, dan meningkatkan nilai hidup Anda.”
—Sandra Anne Tylor.

Oleh karena itu kebenaran inti dari hidup adalah menemukan apa yang kita cari, jadi kalau kita mencari sesuatu yang kita hargai dan syukuri maka kita akan lebih banyak menemukan hal yang bisa kita hargai dan syukuri.